Bus melaju
perlahan, menjauhi terminal Giwangan, menembus hujan rintik yang segera
menderas, meninggalkan hiruk pikuk kemeriahan penyambutan datangnya Tahun Baru
yang bergema di seantero Yogya. Melankolik senja sudah hilang sejak tadi. Jauh.
Mungkin sebelum senja itu datang.
Bukan waktu
yang tepat sesungguhnya untuk menyambut tahun baru, karena bila menurut mauku,
aku ingin menghabiskan malam ini bulan ini, tahun ini dengan bergelung dalam
hangat rangkulan kekasihku di kamar kostku yang kecil di jantung Yogya.
Tetapi
terkadang sebuah perjalanan memanggil pada waktu yang tidak sesuai, pada hari
yang tidak direncanakan. Tidak memberikan pilihan. Aku hanya harus berada
disana, esok hari, demi sebuah janji temu. Seperti mengikuti angin. Tanpa tahu
apa yang akan terjadi. Angin. Aku si anak angin. Hanya mengalir, mengikuti
hembusannya.
Dan
disinilah aku, duduk menatap jalanan yang basah dan orang-orang yang entah
sibuk dengan apa dari jendela bus yang akan membawaku ke Barat. 512 km, 13 jam
perjalanan. Ke Jakarta.
Terkantuk-kantuk namun tidak rela terjaga, aku
larut pada silau lampu-lampu mobil dan lagu-lagu kenangan yang di kumandangkan
Grup Panbers dari speakers di dalam bus. Terasa terhibur, aku ikut
bersenandung. Lumayan mengusir kebosanan. Tertidur, terjaga, tertidur lagi dan
terjaga kembali. Entah berapa kali aku di permainkan waktu. Meski tidak
menyukai kenyataan itu, aku hanya bisa duduk diam. Meringkuk kikuk, sedikit
perlawanan pada ketidak nyamanan malam
dan perjalanan.
Matahari
baru saja akan naik saat, bus akhirnya memasuki kabupaten Karawang Jawa Barat,
sinar kemerahan yang mengintip menembus jendela bus, membangunkanku. Hujan
sudah lama berakhir, entah dimana. Habis, tanpa jejak. Perjalanan sudah
mendekati akhir. Geliat kesibukan orang-orang pinggiran Jakarta, sudah terasa. Tidak
ada waktu bersantai. Hidup yang sangat keras, harus di perjuangkan.
Meski masih
belum tahu apa yang akan Jakarta berikan padaku, tetapi setidaknya wajah-wajah
yang ku jumpai pagi itu menularkan semangat padaku.
Matahari
akan selalu bersinar pada waktunya. Meski hujan mendera, pada malam-malam yang
panjang dan dingin.
Dan yang
paling penting adalah, sebuah pertanda, bahwa di tahun yang baru ini, akan ada
banyak perjalanan, ke tempat yang baru dan tidak aku kenal, serta tak terduga
sekaIipun, akan ada langkah-langkah kecil dan besar yang akan mewarnai dan
memberi arti pada hidup yang lebih baik.
Selamat
datang tahun 2013.
Januari 1,2013
No comments:
Post a Comment