Sebagian
besar orang yang aku kenal segera mempertanyakan kewarasanku saat aku
mengatakan bahwa aku ingin mengejar sebuah keinginan yang sejak lama aku
simpan. Pindah dan menetap di Yogya, belajar melukis dengan lebih serius, dan bekerja apapun demi menghidupi idealisme, meninggalkan
pekerjaan, dan kehangatan keluarga besarku di kota
kelahiranku, Kolaka, sebuah kota kecil di pantai barat jazirah Sulawesi
Tenggara. meninggalkan kenyamanan hidup menurut mereka. yes.. i'm leaving my comfort zone.
Mungkin
mereka tidak sepenuhnya salah, manusia memang punya kecenderungan untuk hidup
dalam zona aman, dalam skala mereka masing-masing, apapun itu.
Dan jujur, bukan hal yang mudah membulatkan tekad saat memutuskannya. banyak hal yang kemudian menghantui, seperti pertanyaan pada diri sendiri, apakah aku akan sanggup bertahan, tidak menyerah pada masalah kecil yang datang. tetapi berbagai kondisi pertimbangan, memantapkan langkahku. dan ketika kesempatan pertama datang, tidak pikir panjang lagi aku segera beranjak. pack my luggage, bought the one way ticket and get on the plane, i'm leaving the comfort zone.
now i'm out of the comfort zone, away, struggle alone.
yeah.. i miss it a little. just a little bit.
namun bila harus jujur, aku menemukan kenyamanan yang berbeda dari segala perasaan asing dan ketidaknyamanan yang ada. apapun itu.
and i'm eager to find what else could irritate and please me at the same time rather than the uncomfortness
Januari 2,2013
1 comment:
Aq termasuk salah seorang yang bener2 iri melihat kalian-kalian yang bener-bener telah mengetahui apa yang diinginkan dan berhasil mewujudkannya. Dan saya harus bersabar untuk berada dizona aman bagiku dan zona nyaman bagi keluargaku.
Post a Comment