Sitisewu 25 September 2012
Selasa 12,07pm
pengenjung sebuah cafe yang asyik bermain kartu |
Selama berada di jogja ini, saya
menyempatkan diri untuk hangout di tempat-tempat tongkrongan anak muda jogja
yang cukup populer. Tentu saja saya menemui keadaan yang cukup semarak, tapi
suasana santai sangat terasa.
Kedati demikian ada satu hal yang menjadi
perhatian saya. Hampir disemua tempat-tempat gaul tersebut saya melihat sebuah
keunikan. Orang-orang bermain kartu, ya kartu remi. Entah para lelaki atau para
gadis-gadisnya.
Bagi saya, ini sungguh menerbitkan
keheranan, karena di tempat asal saya, kartu remi, atau gaple hanya di mainkan
di pos ronda, oleh para pria-pria sebagai permainan melewatkan waktu menanti
pagi. Atau sebuah permainan yang kemudian di tunggangi oleh unsur strategi demi
rupiah, dan digelar dalam ruang tertutup nan rahasia.
Mungkin secara umum, ini berarti hal yang
sama. Tetapi ketika anak muda jogja memainkannya di cafe, yang selama ini saya
tau punya kelas di mata sebagian orang, maka mau tidak mau membuat saya
memaknainya secara berbeda. Sedemikian sempitkah ruang bermain mereka hingga
merasa syah-syah saja membawanya ruang publik? Atau sedemikian luasnya mereka
melihat ruang publik hingga bisa menerima segala bentuk permainan? Entahlah..
Saya hanya beropini, tanpa maksud menilai terlebih menjudge. Meski sejujurnya,
kartu remi atau gaple, dimainkan dalam konteks apapun memang mengasyikkan.
Hayuk.. Di bagi kartunya.. ☺
AIDA
****
No comments:
Post a Comment