sesaat tadi kepalaku hampir pecah. ingin muntahkan semua manis bisikmu. tapi aku tersenyum saja menahan dentum seiring lirih tangis pujamu. bergeming.... kau haturkan lagi lagu gombal yang mungkin -aku yakin seyakin-yakin hati- kau curi dari pengamen jalan.
makin pusing....
diujung leher.....
dentum menggila........
HUEEEKKKKKKKK
"maaf....... mungkin wajahmu mengingatkanku pada nikmat remah-remah roti ditangan-Nya yang tidak sepantasnya aku terima"
No comments:
Post a Comment