Tuesday, April 29, 2008

the bond

Sebelumnya tidak pernah terbayangkan bahwa bergaul didunia maya akan membawaku bertemu orang-orang yang tidak pernah ada dalam lintasan pikiranku sebelumnya.
Seperti hari ini, aku dapat teman baru. Lage. Horeeee…………………………………
Senengnya. Jadi ngobrol deh tuh. Secara saya memang seneng tambah teman.
Dan ternyata. Dia ngaku orang bugis. Atleast half bugisnesse.
Besar dijawa sekarang tinggal di Denpasar.
Somehow I feel the bond. N its so excited.
Perkaranya adalah bukan tentang saya atau dia tetapi tentang bugis itu sendiri.
Seperti lazim nya yang diketahui orang ramai bahwa orang bugis adalah pelaut yang tangguh. Terbukti dengan jauhnya perjalanan mereka mengukuri setiap sudut bumi.
Hingga anak keturunannya tersebar dipenjuru tanah.
Tapi saya bukan mau berbicara tentang habits nenek koyang kami itu. Tapi tentang the lost bugisnesse i had inside.
Kalau mau jujur, saya masih berjalan tertatih dan merabai negeri moyangku itu. Hampir tak ada petunjuk nyata. Semua hanya berlabel KONON KATANYA.
Padahal saya tipe manusia yang mendahulukan akal sehat dari sekedar mitos.
Tak ada persetujuan.
Jadinya demi mengendapkan rasa penasaran ini, bertualanglah saya kepenjuru alam maya. Mencari silo yang senasib dan seperasaan.
Mungkin saya belum terbilang beruntung. Bukan apa. Mereka yang saya temukan tidak merasa ini sebagai suatu issue yang penting. Sedihnya. Walau Demikian saya masih akan terus mencari dan mencari. Sampai saya bisa menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan saya.
Mungkin dengan ini ada seseorang diluar sana yang tergerak untuk menuntun langkahku. Menemukan rumah yang hilang.

Thursday, April 24, 2008

Perjodohan

beberapa hari ini saya ditemani oleh anri'ku yang baru datang.
seru karena ada banyak cerita yang dibawanya.
salah satunya adalah cerita rencana perjodohan sappo'ku dengan anure'ku.
xixixiixixi...................
saya jadi terbayang berbagai hal.
perjodohan adalah hal yang biasa bagi to' ugie. dan saya paham, bahwa tujuannya adalah baik semata. tapi terkadang, kita -generasi baru- tidak menerima hal ini karena menganggap ini konyol.
tapi bagi kami ini adalah lumrah. sudah banyak cerita perjodohan yang sukses diantara kami (baca keluarga besar). Dan karena kami semua adalah saudara jadi tidak ada sungkan atau perbedaan. semua berlangsung baik, semua saling tolong menolong.
dan yang pasti semua akan bahagia.

word of wisdom

Ada pepatah bugis yang bagi saya sangat lucu. Terlebih saat pertama kali saya mendengarnya.
Ako engka aja mu’ anre ako de’gaga nappai mu anre.
Kalau diartikan maka bunyinya akan seperti ini, Kalau ada jangan dimakan, Kalau tidak ada baru dimakan.
Awalnya saya protes ke ayah, karena beliaulah yang memperkenalkan pepatah ini.
Entah berapa lama saya berusaha mencari sendiri apa artinya. Hingga kemudian.
Pada suatu saat kami sekeluarga berkesempatan berkumpul untuk makan bersama.
Ada beberapa jenis lauk pauk dan kue-kue yang dihidangkan. Makanan favorit sekeluarga. Kemudian saat melihat kami makan dengan lahap, ayah mengeluarkan lagi kalimat itu. Serentak kami semua protes. Bagaimana bisa yang ada tidak dimakan, dan yang tidak ada dimakan.
Ternyata, menurut ayah, bahwa pada saat kita mendapat rejeki sebaiknya semuanya tidak dihabiskan pada saat itu juga. Simpanlah juga untuk esok hari. Jadi bila nanti sat kita sedang tidak ada (baca bokek,bangkrut) Setidaknya kita masih punya simpanan.
Hm……………… pepatah yang aneh tapi sungguh sangat bijak.

Sunday, April 13, 2008

bugis vs toraja

Kemarin, saya tidak sengaja menemukan sebuah channel yang menampilkan tentang acara pernikahan ala Bugis. After following the ceremony, the host says its a really great rites but also exhausting. and suddenly its remains me to a friend comment about the buginesse. She said that she's so jealous with the buginesse costums when its come to a weds. Its a really fascinating rite. she add. "and why cant we have such things?"
FYI she is a torajans, where they were known better with the burial rite.
till today, i still havent got the answer to her question. atau mungkin inilah arti Lain Lubuk Lain Padang Lain Ikan Lain Belalang.

The ReaSon W H Y

Kendati terlahir dari ayah dan ibu yang berdarah bugis asli, seumur hidup saya harus belajar tentang bugis dan kebugisan saya. Wajar saja, saya lahir dan besar dan ditanah orang. Walau masih bagian dari sulawesi, Kolaka, tetap tanah asing yang kemudian - diakui atau tidak - sedikit banyak memberikan pengaruh dalam nilai kehidupan kami.
Boleh dikata, generasi saya adalah keturunan ke 4 dari leluhur kami yang pertama kali bermigrasi ke Kolaka. Sekitar akhir 1800an.
Dan disinilah saya, mencoba mengumpulkan kepingan cerita sebagai upaya rekonstruksi kebugisan saya.

Friday, April 11, 2008

Asal Kata

TololoE
berasal dari bahasa bugis yang terdiri dari 2 suku kata.
Tau { Orang }
Lolo { Muda }
jadi secara harfiah Tau LoloE : Orang Muda/Pemuda
: Orang yang berjiwa muda.