Monday, July 7, 2008

diantara senyum

wajah-wajah yang tidak kukenal itu tersenyum tapi tak ada kata yang panjang seperti layaknya kita selalu memulai segala perjamuan itu. hanya senyum dan diam. mungkin dia mencerna semua diam seperti aku juga merasapi senyumnya. terasa aneh. wajah itu tersenyum tanpa kata. dan aku berlalu tanpa senyum. mungkin iya sedang bahagia kataku. tapi mungkin ia sedang kasmaran. semoga harinya indah.

Sunday, June 22, 2008

sebelum.........

rutinitas yang menggerogoti sudah kronis.
sebelum membunuhku kuputuskan diamputasi saja.
tinggal meneguhkan hati.
tersisa membarakan harapan.
besok atau lusa.
sebelum mati sebelum lupa sebelum terlena sebelum....................

Sunday, June 15, 2008

MY TeaM

tampaknya semua orang sibuk dengan gempita piala EURO 2008. dimana-mana kek na jadi topik hangat dan seru abiez. bagaimana pola permainan suatu tim. bagaimana strategi bertahan yang harus dimainkan. siapa dan bagaimana lainnya. sungguh, tidak mengerti. saya hanya tahu bahwa ada sebuah bola yang digiring beramai-ramai untuk dimasukkan kesebuah gawang, mana pun itu. jujur, saya juga tidak buta samasekali. saya tahu sedikit. hanya sedikit. dan kalau ditanya negara favourite, ITALIA jawab saya kencang tanpa ragu.
tidak ada alasan khus, hanya karena mereka memang punya kapasitas untuk itu. lain tidak.

Wednesday, June 11, 2008

R AiN

sepoi-sepoi angin
rinai gerimis
menarinari sambut hujan
dibalik tirai kutatap saja gemuruh yang dibawa gelap awan
turun turunlah
mari berderai sederas rinduku
mari menggenapi setitik lagi airmataku yang kering
turun turunlah
hujan yang basah
hujan yang guyub
turun turunlah
biar semua nikmati dingin yang memenjarakan kelu

kOMuNiKasi

aneh ya, betapa keadaan terkadang bisa membuat kita menyadari arti seseorang.
selama ini saya tergolong orang yang tidak begitu mementingkan komunikasi (dalam arti menjaga hubungan jarak jauh). sekedarnya saja. tidak kepada siapapun. jangankan si dia, bunda saja sering bingung memikirkan saya yang berbulan-bulan tanpa kabar berita. prinsipku saya "tidak ada berita berarti kabar baik"
tapi kemudian tidak bisa lagi begitu.
ade-ku. sibungsu kesayangan bunda. sedang mencoba peruntungan nasib dikampung orang. sebenarnya ini biasa saja. bukan hal besar. toh saya juga begitu. tapi ini masalahnya sibungsu. sebagai kakak yang exist. saya bertanggung jawab penuh pada dia. jadi mau nggak mau saya dapat tugas baru. menelpon si ade. 2 kali sehari, 7 hari seminggu. sumpah ini merepotkan. sudah saya bilang kalau saya tidak mau terlalu pusing nelponin orang2 nanya kabar keliwat sering. dua minggu sekali cukuplah. tapi, ini kasus yang berbeda. jadilah sekarang say miss ring2. sehari nelpon dua hingga empat kali, belum terhitung berbalas pantun (baca smsan) yang bisa hingga 10 kali. capek . tapi harus, karena saya harus tahu detik perdetik apa yang dibuat sibungsu. memastikan dia baik2 saja.
sebenarnya kalau mau turut hati bisa saja saya biarkan semua apa adanya. tapi kemudian saya baru menyadari bahwa, kami -saya khususnya- secara tidak sadar justru saling memperbaharui arti komunikasi antar adik dan kakak yang selama ini cenderung tidak ada.
aneh.. ya, kenapa harus jarak yang bisa membuat saya mengerti arti penting kata-kata.
"wei.. bqn apa?"
"bae2 loe?"
"dimana? jangan keseringan keluar2."
"sudah makan belum?"
..................
..................

Sunday, June 8, 2008

Mantra

haruskah aku ucapkan lagi kutukan tentang derit magis sembilu yang tak akan kucurkan darah hingga kau leluasa menghisap seluruh keluguanku/haruskah aku ucapkan lagi mantra pengerat jiwa yang menelanjangi serpih-serpih ego hingga kau leluasa mengulum nafsuku/
tapi matahari sudah terbakar/seperti matamu yang simpan luka/seperti tubuhku yang menahan palsu
dan kita menari/ memanggil hujan/membelah bulan
haruskah aku ucapkan lagi kutukan tentang derit magis sembilu yang tak akan kucurkan darah hingga kau leluasa menghisap seluruh keluguanku/haruskah kuucapkan lagi mantra pengerat jiwa yang menelanjangi serpih-serpih ego agar kau leluasa mengulum nafsuku

Paradoksmu

entah bagaimana arti bahagiamu.
senyum perih/ lagu sendu/ luka hati/tangis luguku.
entah apa makna kesedihanmu
sebalik bahagiakukah?
mereka bilang itu paradoks hidup
aku bilang itu itu omong kosong tahi anjing
sebusuk senyumku yang masih memujamu

tanpa korelasi

sesaat tadi kepalaku hampir pecah. ingin muntahkan semua manis bisikmu. tapi aku tersenyum saja menahan dentum seiring lirih tangis pujamu. bergeming.... kau haturkan lagi lagu gombal yang mungkin -aku yakin seyakin-yakin hati- kau curi dari pengamen jalan.
makin pusing....
diujung leher.....
dentum menggila........
HUEEEKKKKKKKK
"maaf....... mungkin wajahmu mengingatkanku pada nikmat remah-remah roti ditangan-Nya yang tidak sepantasnya aku terima"

Friday, June 6, 2008

MeNGHilaNG

Sudah beberapa hari ini saya menghilang, ya menghilang. Tapi bukan dalam arti yang sesungguhnya. Mungkin yang kau bayangkan seseorang yang ada tiba-tiba menjadi tidak ada. Sebenarnya bisa begitu. Tapi mungkin akan kujelaskan saja biar kau bisa mengerti.
Dalam kasat mata, aku ada. Hadir. Eksis dan tidak kemana-mana jua. Jadi? saya bicara masalah jiwa. Jiwa saya sudah terbang entah kemana, beberapa hari ini. Saya ada tapi tidak ada. Mungkin lebih gampangnya kalau diandaikan sebagai zombie. Mayat hidup. Hey janganlah berpikir seseram itu juga.
Entah kenapa, sudah beberapa hari ini saya tidak merasakan gairah hidup dan kehidupan yang mengelorakan itu. Tidak sedikitpun, saya. Hidup selewatan saja. Tanpa arti. Bergerak seadanya. Tanpa hasil. Dan kalau ikut istilah saya ya, saya menghilang.
Jujur, keadaan ini sangat tidak mengenakkan. Walau tidak berdampak nyata.tetapi secara langsung dan tidak langsung tetap berdampak pada kehidupan sosial saya. Berlebihan ya? Mungkin. Tetapi coba bayangkan bila selama ini kau menikmati hidup dengan segala warna yang tertoreh. Suka-duka. Atau apapun itu. Dan kemudian tiba tiba saja tidak. Pasti terasa kehampaannya. Dan begitulah yang saya rasakan saat ini. Dengan situasi hati seperti ini, pastinya saya tidak bisa total hidup (baca bersosialisasi) sebagaimana biasa.
Hingga hari ini saya masih berjuang untuk kembali dari ketidakadaan itu. Cukup berat memang. Seperti mengumpulkan puing-puing bangunan yang terserak entah kemana.

Sunday, May 18, 2008

PoLigAmI

ibarat berpoligami, menjalani dua kehidupan yang berbeda itu ternyata berat. susah adilnya kalau menurut saya. tapi karena sudah terlanjur, jadi saya harus bisa. dalam hal ini saya tidak berpoligami secara fisik. ini masalah hobby baru saya. blogging. entah atas dasar apa sampai saya maruk, buka cabang ditempat lain. padahal yang satu saja belum mapan. halah. tapi begitulah saya. sebenarnya saya sudah punya resep agar keduanya terjatah rata. walau mereknya sama tapi isinya sangat berbeda-sejauh yang saya sadari-. tapi mungkin ini natural, saya secara tidak sadar terkadang lebih fokus kerumah yang pertama. mungkin tidak aneh bagi kalian, tapi saya jujur merasa sangat bersalah.

Sunday, May 11, 2008

berbahasa daerah

Masih tentang bahasa. baru belakangan ( baca mempertanyakan ke dirinya sendiri ) menyadari saya ini bodoh atau masa bodoh. sudah 13 tahun saya tinggal di eks ibukota provinsi celebes. dan saya belum bisa berbahasa makassar. bagi saya ini sangat aneh, karena mayoritas penduduk makassar ini adalah etnis makassar. tapi ya itu tadi, saya tidak bisa (baca: belum lagi bisa) berbicara makassar. mungkin memang ini bagian dari ke masa bodohan. karena kalau dibilang bodoh saya pasti tidak akan terima.
buktinya saya bisa menguasai beberapa bahasa lain hanya dari pergaulan akrab dengan kawan lain budaya atau kunjungan singkat ke daerah yang baru.
Bukan juga berarti saya buta sama sekali. saya mengerti satu-dua kalimat dan beberapa kosa kata yang sering saya dengar dari lingkungan. tapi tentu itu tidak menjamin kepahaman saya.
demi mengatasi itu, saya berniat untuk sedikit "membuka diri" dan berniat belajar dari rekan-rekan yang native. namun niat saja tidak cukup. usaha juga penting. sedihnya karena saya tidak cukup berusaha. mungkin ada hubungannya dengan rasisme saya.

Paradoks

pikir punya pikir, baru terasa kalau saya sebenarnya sedikit rasis tapi juga liberal atu moderat (entahlah, saya tidak tahu pasti). sebuah paradoks lain. pengen ini-itu tapi tidak mau begini-begitu. jangan binggung tapi coba memahami yang berikut.
seorang sahabat menyampaikan berita sukacitanya. Ia akan menikah, dengan seseorang dari latar yang berbeda.
segera segala macam komentar meluncur dari bibir yang sungguh tak mampu tersaring oleh otak. tidak ada kompromi. no one is better than us. Saya tidak mau berpikir apakah ia menerima kritikan ini atau menyesali perbincangan kami. Saya hanya beropini. terserah sayakan. Setelah puas membeberkan segala kehinaan orang lain, saya yang masih terkurung kalap memutuskan menjauhi sumbernya.
pembicaraan ditunda hingga waktu yang saya inginkan.
Tak lama berselang seseorang teman mendatangi saya membeberkan cerita cintanya yang penuh liku. Masalahnya, mereka berbeda budaya.
Kalau mau nurut hati pasti saya juga akan memberikan kuliah panjang nan pedas seperti pada teman yang sebelumnya. tapi anehnya saya malah memberikan semangat dan wejangan bijak untuk bekal mereka memperjuangkan cinta yang keliatan suci.
seperti itulah. saya sering menjudge sesuatu dari sisi ke-diri-an. dan ke-bijaksana-an.
tapi saya tidak bisa menentukan/memilih kapan harus bersikap rasis atau liberal. it just come over.

Thursday, May 8, 2008

nakke tololoE katte

karna bingung dengan isi baliho salah satu balon walikota yang memenuhi seantero kota, saya jadi niat menanyakan arti kalimatnya ke teman yang asli makassar.
"mba kursus dulu'e"
"apa sede!"
"apa artina nakke *** katte"
"dimana lagi kau dapat kata-kata begitu?"
"itu'e balihona ***"
"*** milikmu"
"ih sembarangnya"
"kan itu kaya pengandaian ji"
"nda menger ka"
"terserah mi kau, kau yang tanya to"
"jadi kalo kita bilang nakke tololoe katte artinya tololoe milikku,milikmu,milik kita bersama"
"itu nu tau ji"
beberapa hari kemudian, setelah meyakinkan diri atas pembelajaran itu. saya memperhatikan bahwa pada tulisan dibaliho dan spanduk-spanduk itu tidak hanya nakke *** katte tapi ada ? yang luput dari mata saya. jadi propaganda itu seharusnya terbaca, NAKKE *** , KATTE ?"
dan ternyata tanda tanya baca itu punya makna yang sangat penting dalam kalimat itu.
berarti salahkahlah interpretasi saya yang sebelumnya. dan untuk pembetulannya saya harus bertanya lagi pada mba-nya.
"mba........... itu to yang saya bilang kemarin ada tanda tanyanya. nakke *** katte ?"
"Nai ?"
"jadi?"
"na tanya ko, kau apa ko pilih?"
"oh..........................."
jadi proganda itu bermakna penegasan opsi. tapi menurut saya lebih cenderung pengiringan opini pada satu pihak.
Nakke TololoE, Katte ?
Saya pilih TololoE, Anda pilih siapa?


*Inakke/Nakke = saya/diri pribadi
*katte = anda untuk orang yang dituakan/dihormati
*?/Nai = siapa

Tuesday, April 29, 2008

the bond

Sebelumnya tidak pernah terbayangkan bahwa bergaul didunia maya akan membawaku bertemu orang-orang yang tidak pernah ada dalam lintasan pikiranku sebelumnya.
Seperti hari ini, aku dapat teman baru. Lage. Horeeee…………………………………
Senengnya. Jadi ngobrol deh tuh. Secara saya memang seneng tambah teman.
Dan ternyata. Dia ngaku orang bugis. Atleast half bugisnesse.
Besar dijawa sekarang tinggal di Denpasar.
Somehow I feel the bond. N its so excited.
Perkaranya adalah bukan tentang saya atau dia tetapi tentang bugis itu sendiri.
Seperti lazim nya yang diketahui orang ramai bahwa orang bugis adalah pelaut yang tangguh. Terbukti dengan jauhnya perjalanan mereka mengukuri setiap sudut bumi.
Hingga anak keturunannya tersebar dipenjuru tanah.
Tapi saya bukan mau berbicara tentang habits nenek koyang kami itu. Tapi tentang the lost bugisnesse i had inside.
Kalau mau jujur, saya masih berjalan tertatih dan merabai negeri moyangku itu. Hampir tak ada petunjuk nyata. Semua hanya berlabel KONON KATANYA.
Padahal saya tipe manusia yang mendahulukan akal sehat dari sekedar mitos.
Tak ada persetujuan.
Jadinya demi mengendapkan rasa penasaran ini, bertualanglah saya kepenjuru alam maya. Mencari silo yang senasib dan seperasaan.
Mungkin saya belum terbilang beruntung. Bukan apa. Mereka yang saya temukan tidak merasa ini sebagai suatu issue yang penting. Sedihnya. Walau Demikian saya masih akan terus mencari dan mencari. Sampai saya bisa menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan saya.
Mungkin dengan ini ada seseorang diluar sana yang tergerak untuk menuntun langkahku. Menemukan rumah yang hilang.

Thursday, April 24, 2008

Perjodohan

beberapa hari ini saya ditemani oleh anri'ku yang baru datang.
seru karena ada banyak cerita yang dibawanya.
salah satunya adalah cerita rencana perjodohan sappo'ku dengan anure'ku.
xixixiixixi...................
saya jadi terbayang berbagai hal.
perjodohan adalah hal yang biasa bagi to' ugie. dan saya paham, bahwa tujuannya adalah baik semata. tapi terkadang, kita -generasi baru- tidak menerima hal ini karena menganggap ini konyol.
tapi bagi kami ini adalah lumrah. sudah banyak cerita perjodohan yang sukses diantara kami (baca keluarga besar). Dan karena kami semua adalah saudara jadi tidak ada sungkan atau perbedaan. semua berlangsung baik, semua saling tolong menolong.
dan yang pasti semua akan bahagia.

word of wisdom

Ada pepatah bugis yang bagi saya sangat lucu. Terlebih saat pertama kali saya mendengarnya.
Ako engka aja mu’ anre ako de’gaga nappai mu anre.
Kalau diartikan maka bunyinya akan seperti ini, Kalau ada jangan dimakan, Kalau tidak ada baru dimakan.
Awalnya saya protes ke ayah, karena beliaulah yang memperkenalkan pepatah ini.
Entah berapa lama saya berusaha mencari sendiri apa artinya. Hingga kemudian.
Pada suatu saat kami sekeluarga berkesempatan berkumpul untuk makan bersama.
Ada beberapa jenis lauk pauk dan kue-kue yang dihidangkan. Makanan favorit sekeluarga. Kemudian saat melihat kami makan dengan lahap, ayah mengeluarkan lagi kalimat itu. Serentak kami semua protes. Bagaimana bisa yang ada tidak dimakan, dan yang tidak ada dimakan.
Ternyata, menurut ayah, bahwa pada saat kita mendapat rejeki sebaiknya semuanya tidak dihabiskan pada saat itu juga. Simpanlah juga untuk esok hari. Jadi bila nanti sat kita sedang tidak ada (baca bokek,bangkrut) Setidaknya kita masih punya simpanan.
Hm……………… pepatah yang aneh tapi sungguh sangat bijak.

Sunday, April 13, 2008

bugis vs toraja

Kemarin, saya tidak sengaja menemukan sebuah channel yang menampilkan tentang acara pernikahan ala Bugis. After following the ceremony, the host says its a really great rites but also exhausting. and suddenly its remains me to a friend comment about the buginesse. She said that she's so jealous with the buginesse costums when its come to a weds. Its a really fascinating rite. she add. "and why cant we have such things?"
FYI she is a torajans, where they were known better with the burial rite.
till today, i still havent got the answer to her question. atau mungkin inilah arti Lain Lubuk Lain Padang Lain Ikan Lain Belalang.

The ReaSon W H Y

Kendati terlahir dari ayah dan ibu yang berdarah bugis asli, seumur hidup saya harus belajar tentang bugis dan kebugisan saya. Wajar saja, saya lahir dan besar dan ditanah orang. Walau masih bagian dari sulawesi, Kolaka, tetap tanah asing yang kemudian - diakui atau tidak - sedikit banyak memberikan pengaruh dalam nilai kehidupan kami.
Boleh dikata, generasi saya adalah keturunan ke 4 dari leluhur kami yang pertama kali bermigrasi ke Kolaka. Sekitar akhir 1800an.
Dan disinilah saya, mencoba mengumpulkan kepingan cerita sebagai upaya rekonstruksi kebugisan saya.

Friday, April 11, 2008

Asal Kata

TololoE
berasal dari bahasa bugis yang terdiri dari 2 suku kata.
Tau { Orang }
Lolo { Muda }
jadi secara harfiah Tau LoloE : Orang Muda/Pemuda
: Orang yang berjiwa muda.